Kamis, 17 Desember 2015


hi perkenalkan namaku meli,
aku baru pindah ke padangsidimpuan. bersama suami dan anakku yang bernama zahra.
kami pindah karena suamiku dipindahkan dari kantornya sehingga aku dan anakku ikut bersama.
rumah kami bernuansa eropa dan agak sedikit tua, namun terlihat sangat indah. tamannya juga sangat baik, namun kami harus bersiap-siap capek karena di dalam rumahnya sangat berantakan.
suamikku membersihkan lantai atas sementara aku dan anakku membersihkan lantai bawah.
aku tidak pernah melihat zahra begitu senang membersihkan nya dia bahkan, tertawa lepas, tidak sampai tiga jam rumah itu sudha selesai. dan kami melihat ke belakang rumah ternyata ada kolamnya juga, "tapi tidak ada airnya " aku mencoba turun dan melihat ke sekitar kolam itu dan terlihat sangat kering.
"baiklah besok akan kupanggil tukang supaya ini dibenerin." suamiku pun masuk ke dalam sambil membawa zahra.
"kau gak mau masuk." dia kembali dan menemuiku di dalam kolam,
"bentar lagi aku mau selfie dulu...." mas asrul pun hany tersenyum dan menaiki tangga kolam itu lagi.
"dasar mamah muda...." dia pun menirukan gayaku yang sedang selfie..
"ihh dasar,,, kapan lagi coba bisa selfie di kolam kosong." mas asrul pun tertawa dan kembali masuk ke dalam rumah.
malamnya aku upload fotoku yang ada di kolam tadi dan kuunggah  ke facebook.
dan seperti biasa menunggu comment tentang fotoku, tak sampai berapa menit ada juga yang comment.

mellilangguk : cie yang punya rumah baru,,, gimana persaannya mbak..
melia_lubis   :  lumayanlah,,,, capeknya hahaha :)
mellilangguk : itu perasaanku aja atau memang dinding kolamnya agak item ya mbak kaya darah                               gitu...
melia_lubis   : ah perasaan mu aja ituuu.

tapi aku terus membuka kembali photo itu satu persatu dan ku lihat memang ada seperti bercak di dinding sebelah kananku dan aku mulai merinding.

" siapa hayooo yang photo di dasar kolam kosong." aku kaget karena mas asrul tiba-tiba ada di belakangku.
" ah jangan ngegetin dong mas untung jantungku nggak copot." mas asrul merangkulku dari belakang.
"kalau jantungmu copot ku ganti dengan jantungku.."dia pun duduk di sampingku.
"ihhh dasar......." aku pun masih melihat photo itu memang agak mengerika kalau dipandang terus.
"kamu lihat apa sih itu mulu bosan tau..." mas asrul mengambil laptop itu dari tanganku dan melihat-lihat photoku lagi.
"tunggu dulu ,, lihat nihh" mas asrul pun melihat photo yang sedari tadi kulihat.
"apaan sih...." aku pun menarik nafasku sangat panjang.
"kau nggak lihat apa ini ?" aku menunjuk bercak hitam darah itu dan mas asrul hanya tersenyum.
"ya ampun itu cuma noda ,,, besok juga ilang,,, udah ah,! aku mau tidur, ikut nggak." mas asrul beranjak aku buru-buru menutup laptopku dan mengikutinya dari belakang.


tak lama aku berbaring di tempat tidurku aku pun tertidur, tapi tak lama aku mendengar seseorang mengetuk kamarku, aku terus membukanya dan melihat zahra sudah ada di depanku.

"mama.... zahra tidur di kamar mama ya..."aku hanya tersenyum dan membiarkan zahra masuk. ia langsung tidur di antara kami berdua.

Kamis, 29 Oktober 2015

*adik kecilku.

            hi namaku rebecca, aku tinggal di memphis aku sekarang berumur 19  tahun dan aku mempunyai adik perempuan bernama bernie yang berumur 4 tahun, dia anak yang manis dan aktif tapi suatu keanehan terjadi saat aku melihatnya bermain dengan bonie, bonie adalah boneka kelinci berwarna ungu dan sangat gemuk.
            biasanya saat aku dan ibu akan memasak makan malam, bernie akan pergi ke ruang bermain dan bermain dengan bonie namun kali ini dia meletakkan bonie di sofa dan berkata."aku akan bermain dengan bocah laki-laki kemarin. dia sendirian, aku akan menemui mu nanti" dia lalu mencium bonie dan pergi ke halaman belakang.
            awalnya aku mengira kalau itu hanya imajinasi anak-anak. aku selalu berfikir kalau anak seusia bernie itu imajinasinya sangat kuat, jadi aku hanya mengikutinya sambil tersenyum mendengar bernie sesekali bersenandung, namun senandungan bernie tidak seperti senandungan anak-anak lainnya seperti lalalala atau hmmm hmmm dengan nada ceria, namun bernie bersenandung dengan nada yang sedih sambil menyentuhkan jari telunjunya di tembok.
           aku terus mengikutinya dan mengintipnya dari dalam rumah, dia duduk di ayunan dan tertawa sesekali, bernie seperti berkomunikasi dengan seseorang tapi, tidak ada orang disana. aku pun menghampiri bernie, dan mengusap kepala bernie.
          aku pun mulai bertanya dengan bernie tentang apa yang ia lakukan dan dengan siapa ia berbicara, dan jawabannya mengejutkan. ia berkata kalau disebelahnya duduk bocah laki-laki dan aku tidak melihatnya, lalu aku bertanya padanya apa yang kalian bicarakan ? bernie menjawab kalau mereka sedang bicara tentang lelucon.
          aku mulai terpancing dengan bernie aku mulai bertanya banyak pertanyaan kemudian ia berteriak " lihat dia sudah bosan denganmu. kau seperti orang tua .. banyak pertanyaan sekarang ia sudah pergi." aku terkejut dengan sikap bernie yang berubah. biasanya dia selalu bersemangat ketika ia menceritakan sesuatu terhadap ibu, ayah,atau aku.
          aku makin penasaran , aku tidak mengatakan apapun pada ayah dan ibu, karena setiap bernie berkumpul dengan mereka tidak ada yang terjadi. bernie tidak takut apapun dia tidak seperti anak lainnya yang bahkan sebagian takut pada mainan dia bisa tidur sendiri tanpa ayah dan ibu. tapi karena tidak ada kamar untuknya jadi ia tidur bersamaku.
           dan suatu hari aku bangun dari tidur dan langsung melihat jam, itu pukul 2 pagi. aku kemudian mendengar siulan dari luar kamarku dan mendengar bernie tertawa. aku pun langsung keluar dan melihat bernie duduk di tangga sambil bertepuk tangan. aku menghampiri bernie dan menggendongnya.
           aku bertanya padanya apa yang sedang ia lakukan , ia menjawab bahwa bocah laki-laki itu menunjukkan bakatnya dengan bersiul aku kembali melihat ke tangga tapi tidak ada siapapun aku pun menurunkan benrnie dan menatap matanya.
           aku tahu bahwa bernie tidak akan berbohong tapi siapa tahu.? aku menatap matanya dan ia juga menatap mataku aku pun berkata "bernie siapa temanmu itu ?" bernie melihat ke arah tangga lagi dan melihatku."dia tidak menyukaimu. dia bilang kau itu banyak pertanyaan, kau seperti ibunya, karena itu dia pergi dari rumah " aku semakin gerah dengan semua hal yang dikatakan bernie.
"bernie jangan berbohong padaku, kenapa kau bangun jam segini?" aku pergi ke arah tangga.
"tidak ada orang disini bernie." bernie langsung mengerutkan alisnya.
"dia berdiri tepat disampingmu, apa kau buta ?" aku sangat terkejut darimana bernie belajar bahasa kasar seperti itu ia belum pernah seperti itu sebelumnya. aku pun melihat ke sisi kiri yang dimaksud bernie tapi tidak ada. aku pun menghampiri bernie. "cukup bernie, lanjutkan tidurmu" aku pun menarik tangan bernie dan menarikanya ke kamar. tiba-tiba pintu kamar bertutup sendiri dengan sangat kencang. aku mengambil langkah mundur dan menggendong bernie turun dari tangga , sampainya di bawah bernie meminta turun ia bahkan menarik rambutku aku tak sengaja melepaskan tanganku dan bernie terjatuh. sesuatu seperti memegang kakiku tapi aku tidak peduli aku masih melihat bernie yang mengaduh kesakitan dan menangis aku pun meringkuk dan melihat bernie. "kau tidak apa -apa bernie, maafkan aku aku tidak." bernie hanya menatapku."lari...... lariiiii."aku pun bangun dan kembali menggendong bernie dan menggedor pintu ayah dan ibu. "apa yang terjadi rebecca." ibu yang panik langsung mengambil alih bernie.
             "ibu sesuatu yang aneh terjadi, kita harus keluar dari rumah ini. bernie punya teman khayalan." bernie langsung melihatku."tidak. dia tidak seperti bonie, dia hanya anak laki-laki yang kesepian, dia menyukai keluarga ini kecuali kau. dia pernah bilang dia akan menghabisimu. jika kau masih banyak tanya." kakiku semakin lemas saat bernie yang masih berusia 4 tahun bicara soal menghabisi seseorang.
          aku panik dan memeluk ibuku, ibuku hanya bilang semua akan baik-baik saja, ayah dan ibu mengantarkanku ke kamar dan pergi bersama bernie ke bawah. aku panik, ayah dan ibu merasa kalau itu hanya imajinasiku saja, aku mencoba menutup mataku tapi tak bisa, setelah beberapa menit aku mendengar siulan itu lagi. siulan yang aku dengan sama saat bernie ada di tangga, aku mengambil selimut dan menutupinya keseluruh badanku, aku mendengar langkah kecil mendekatiku. aku semakin takut. keringatku mengucur deras. bahkan aku ingin teriak, tapi tak bisa, pintu kamarku mendadak berdecit, kudengar suara anak laki-laki bernyanyi, bersenandung.
            "seagulls flying into the sky.
leaving the baby alone.
left a million hopes for the baby.
the baby began to cry.
crying with blood.
but the blood, where it comes from?
from,,,,,"

               aku merasa tanganku semakin sakit dan kulihat tangan kecil pucat mencengkram tanganku. lalu tangan yang satu lagi mulai mendekati mulutku. aku berteriak. dan melihat sekelilingku tidak ada apapun.ibuku datang ke kamarku dia mulai memelukku. adik ku pun datag dia tersenyum ku lihat ibuku dia hanya mengatakan kalau aku sedang bermimpi. adikku mendekat di tangannya ada bonie,
               aku merasa kalau aku tidak bermimpi. "dimana temanmu ?" bernie terlihat tidak tahu apa yang kubicarakan.
               "ini....." bernie memperlihatkan bonie padaku, dan baru aku tau kalau ini adalah mimpi.